Cape edit? harus copi paste dulu dll, tulisan pengen langsung rapi?, silakan download artikel tentang "Perubahan Sosial" dibawah ini, dijamin langsung rapi, editnya sedikit :
Tipe File : Doc
Preview :
AKIBAT PERUBAHAN
SOSIAL
Akibat Perubahan Sosial
1.
Integrasi sosial
Dalam perubahan
sosial di masyarakat, perlu diikuti adanya penyesuaian baik unsur masyarakat
maupun unsur baru. Hal demikian sering disebut sebagai integrasi sosial. Unsur
yang saling berbeda dapat saling menyesuaikan diri. Indonesia yang terdiri dari
beranekaragam suku bangsa dan budayanya, diharapkan semua unsur/ komponen
bangsa dapat menyesuaikan diri. Oleh karena itu akan terciptakan integrasi
sosial atau integrasi nasional Indonesia.
2.
Disintegrasi sosial
Disintegrasi sering
diartikan sebagai proses terpecahnya suatu kesatuan menjadi bagian-bagian kecil
yang trpisah satu sama lain. Sedangkan disintegrasi sosial adalah proses
terpecahnya suatu kelompok sosial menjadi beberapa unit sosial yang terpisah
satu sama lain. Proses ini terjadi akibat hilangnya ikatan kolektif yang
mempersatukan anggota kelompok satu sama lain.
Perubahan sosial
sering ditandai dengan perubahan unsur kebudayaan, tanpa diimbangi perubahan
unsur kebudayaan yang lain yang saling terkait. Biasanya unsur yang cepat
berubah adalah kebudayaan kebendaan bila dibandingkan dengan kebudayaan
rokhani.
Dalam hal ini dapat dikemukakan
beberapa bentuk :
1)
Anomie
Anomie adalah
keadaan kritis dalam masyarakat akibat perubahan sosial dimana norma/ nilai
lama memudar, namun norma/ nilai baru yang akan menggantikan belum terbentuk.
Dengan demikian dalam kehidupan masyarakat sekolah-olah tidak ada norma atau
nilai
2) Cultural
lag
a. Menurut
William F. Ogburn dikemukakan sebagai perbedaan taraf kemajuan antara berbagai
bagian dalam kebudayaan, atau ketertinggalan antara unsur kebudayaan material
dengan non material. Penyebab timbulnya cultural lag adalah :
Kurangnya intetiviteit (penemuan baru) dalam sektor yang harus menyesuaikan dengan perkembangan sosial.
Kurangnya intetiviteit (penemuan baru) dalam sektor yang harus menyesuaikan dengan perkembangan sosial.
b.
Adanya hambatan terhadap perkembangan pada umumnya.
c. heterogenitas/
keberagaman sikap masyarakat yaitu kesiapan dalam menerima perubahan.
d. kurangnya kontak dengan budaya material
masyarakat lain.
3) Mestizo
culture
Mestizo culture atau
kebudayaan campuran merupakan proses percampuran unsur kebudayaan yang satu dengan
unsur kebudayaan lain yang memiliki warna dan sifat yang berbeda. Hal ini
bercirikan sifat formalimse, yaitu hanya dapat meniru bentuknya, tetapi tidak
mengerti akan arti sesungguhnya. Keadaan ini ditandai dengan meningkatnya pola
konsumsi masyarakat serta terjadinya demonstrasi efek (pamer kekayaan) yang
makin besar dengan adanya iklan. Kondisi demikian dapat menimbulkan
disintegrasi sosial.
Dalam kehidupan masyarakat perubahan sosial kadang-kadang dapat menimbulkan ketidakseimbangan (disequilibrium). Ketidakseimbangan tersebut dapat disebabkan adanya kesenjangan budaya dalam masyarakat (disintegrasi sosial). Adapun gejala yang menyebabkan terjadinya disintegrasi sosial adalah sebagai berikut :
Dalam kehidupan masyarakat perubahan sosial kadang-kadang dapat menimbulkan ketidakseimbangan (disequilibrium). Ketidakseimbangan tersebut dapat disebabkan adanya kesenjangan budaya dalam masyarakat (disintegrasi sosial). Adapun gejala yang menyebabkan terjadinya disintegrasi sosial adalah sebagai berikut :
a) Tidak
ada persepsi atau persamaan pandangan di antara anggota masyarakat mengenai
norma yang semula dijadikan pegangan oleh anggota masyarakat.
b) Norma-norma
masyarakat tidak berfungsi dengan baik sebagai alat untuk mencapai tujuan
masyarakat.
c) Timbul
pertentangan norma-norma dalam masyarakat, sehingga menimbulkan kebingungan
bagi anggota masyarakat itu sendiri.
d) Tidak
ada tindakan sanksi yang tepat bagi pelanggar norma.
e) Tindakan
dalam masyarakat sudah tidak sesuai lagi dengan norma masyarakat.
f) Interaksi
sosial yang terjadi ditandai dengan proses yang bersifat disosiatif.
Berdasarkan gejala tersebut, kehidupan dalam masyarakat sudah tidak ada lagi penyesuaian di antara unsur yang berbeda (disintegrasi sosial). Disintegrasi sosial akan mendorong timbulnya gejala kehidupan sosial yang tidak normal yang dinamakan masalah sosial.
Adapun bentuk disintegrasi sebagai akibat terjadinya perubahan sosial yang dapat dijumpai di Indonesia cukup kompleks.
1. Pergolakan di daerah
Berdasarkan gejala tersebut, kehidupan dalam masyarakat sudah tidak ada lagi penyesuaian di antara unsur yang berbeda (disintegrasi sosial). Disintegrasi sosial akan mendorong timbulnya gejala kehidupan sosial yang tidak normal yang dinamakan masalah sosial.
Adapun bentuk disintegrasi sebagai akibat terjadinya perubahan sosial yang dapat dijumpai di Indonesia cukup kompleks.
1. Pergolakan di daerah
·
Pergolakan daerah adalah peristiwa disintegrasi
yang mempermasalahkan isu lokal/ daerah. Pergolakan dapat berupa tuntutan
sekelompok massa kepada kelompok lain termasuk the rulling class (penguasa).
Dari bentuk disintegrasi ini kita dapat mengambil pelajaran untuk lebih
berhati-hati dalam melangkah terutama menyangkut hal mendasar dan melibatkan
masyarakat luas. Hal ini dapat dicontohkan gerakan RMS (1950), DI/TII (1949 –
1962), PRRI/Permesta (1957-1958), pergolakan di Aceh, pergolakan di Papua, dan
sebagainya.
Timbulnya pergolakan
daerah dapat dilatarbelakangi hal berikut :
Sentimen kedaerahan dan primordialisme lebih berkembang dibanding sentimen nasionalisme.
Sentimen kedaerahan dan primordialisme lebih berkembang dibanding sentimen nasionalisme.
·
Sentralisasi kehidupan ekonomi dan politik yang
mengakibatkan perbedaan pertumbuhan yang tajam antara pusat dan daerah
Adapun faktor yang dapat memunculkan pergolakan di daerah atau konflik antar kelompok antara lain :
Adapun faktor yang dapat memunculkan pergolakan di daerah atau konflik antar kelompok antara lain :
§ Program
pembangunan yang dilaksanakan tidak memperhatikan kondisi sosial budaya
masyarakat setempat.
§ Kurang
berfungsinya lembaga masyarakat.
§ Ketidakstabilan
situasi politik dan keamanan nasional.
§ Sarana-sarana
komunikasi dan interaksi sosial antar daerah di berbagai bidang tidak berjalan
dengan baik.
§ Terjadinya
kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat.
§ Masing-masing
kelompok atau daerah memiliki kesetiaan primordial yang berlebihan.
Pergolakan yang
kemungkinan berlangsung dalam masyarakat dapat diminimalisir dengan cara :
ü Menyusun
perencanaan pembangunan yang mengarah pada peningkatan kualitas hidup
masyarakat dan meminimalkan konflik.
ü Memfungsikan
secara optimal lembaga sosial kemasyarakatan sebagai kontrol sosial.
ü mengefektifkan sarana komunikasi, interaksi
atau kerjasama antar kelompok dengan baik.
ü Berbagai
pihak yang ada dalam masyarakat diajak bersama dalam kelangsungan proses
pembangunan.
ü
Proses pembauran bangsa atau antar suku bangsa
harus tetap dijalankan.
ü
Mempertegas tata nilai hukum dalam kehidupan
bangsa.
ü
Membudayakan nilai Pancasila dan UUD 1945.
2. Aksi protes dan demonstrasi
Aksi protes dapat
diartikan gerakan yang dilakukan secara perorangan atau bersama untuk
menyampaikan pernyataan tidak setuju yang oleh sebagian besar orang biasanya
dilancarkan melalui kecaman pedas. Demonstrasi adalah tindakan sekelompok orang
secara bersama-sama untuk menunjukkan rasa ketidakpuasan yang pada umumnya
menyangkut bidang ekonomi, sosial dan politik.
Bentuk disintegrasi
ini dapat dikategorikan menjadi :
·
demonstrasi yang berkaitan dengan sengketa tanah
Aksi ini biasanya dilakukan petani dengan latar belakang mereka merasa ganti rugi yang kurang layak dan ditetapkan secara sepihak, misal pengalihan hak untuk kepentingan ekonomi dan industri seperti perumahan, industri dan kantor.
Aksi ini biasanya dilakukan petani dengan latar belakang mereka merasa ganti rugi yang kurang layak dan ditetapkan secara sepihak, misal pengalihan hak untuk kepentingan ekonomi dan industri seperti perumahan, industri dan kantor.
·
demonstrasi yang berkaitan dengan perburuhan
Kategori ini termasuk paling menonjol dan cenderung meningkat. Meningkatnya kasus ini seiring dengan pesatnya perkembangan industri di Indonesia. Tuntutan yang diajukan menyangkut perbaikan kesejahteraan misal, kenaikan upah (UMK), jaminan sosial dan kondisi dan keselamatan kerja.
Kategori ini termasuk paling menonjol dan cenderung meningkat. Meningkatnya kasus ini seiring dengan pesatnya perkembangan industri di Indonesia. Tuntutan yang diajukan menyangkut perbaikan kesejahteraan misal, kenaikan upah (UMK), jaminan sosial dan kondisi dan keselamatan kerja.
·
demonstrasi dan protes mahasiswa
Mahasiswa sering
dianggap sebagai tumpuan bagi perubahan (agent of change). Tindakan mahasiswa
terpusat pada isu lokal/daerah, namun memiliki konteks nasional. Dengan
demikian masalah yang diangkat tumpang tindih dengan demonstrasi petani dan
buruh.
Aksi protes dan demonstrasi dapat membawa pengaruh :
Aksi protes dan demonstrasi dapat membawa pengaruh :
§ negatif
Pengaruh negatif akan timbul apabila aksi dilakukan dengan merusak fasilitas umum, mengganggu ketertiban umum, peledakan bom, tidak terkendali dan tidak terarah, akan berakibat merugikan masyarakat umum.
Pengaruh negatif akan timbul apabila aksi dilakukan dengan merusak fasilitas umum, mengganggu ketertiban umum, peledakan bom, tidak terkendali dan tidak terarah, akan berakibat merugikan masyarakat umum.
§ Positif
Pengaruh positif
akan timbul jika aksi dilakukan secara terkendali dan terarah, tuntutan disampaikan
melalui legislatif/ wakil rakyat atau langsung kepada penguasa melalui nomor
kotak pos atau nomor ponsel yang terbuka bagi masyarakat umum. Misal kotak pos
5000 dan 777 Jakarta pada masa orde baru.
3. Kriminalitas
Tindak kejahatan
adalah tingkah laku anggota masyarakat yang melanggar norma hukum dan norma
sosial. Secara yuridis, tindak kejahatan diartikan sebagai bentuk tingkah laku
yang bertentangan dengan moral dan kemanusiaan, merugikan masyarakat, dan
melanggar ketentuan hukum. Ditinjau secara sosiologis, kejahatan adalah setiap
bentuk ucapan, perbuatan, dan tingkah laku yang secara ekonomi, politik,
sosial, dan psikologis merugikan kepentingan umum, melanggar norma sosial, dan
menyerang keselamatan warga masyarakat.
Tindak kriminal pada
dasarnya bukan bawaan sejak lahir, namun bisa dilakukan setiap orang. Hal ini
dapat dilihat dari sebab timbulnya :
1) Kejahatan
di kota besar disebabkan adanya tekanan baik dari teman, jiwa maupun kebutuhan
hidup.
2) Kriminalitas
disebabkan kondisi dan proses sosial yang sama, yang menghasilkan perilaku
sosial yang berbeda (Donald R. Greesey).
3) Perilaku
jahat seseorang dipelajari dalam interaksi dengan orang lain dan orang tersebut
mendapat perilaku itu dari mereka yang berperilaku melawan norma hukum (EH.
Sutherland).
Jika kita tinjau
secara mendalam, kriminalitas dapat disebabkan adanya proses-proses berikut :
a) persaingan
dan pertentangan kebudayaan
b) perbedaan
ideologi politik
c) pertentangan
masalah agama dan kesenjangan di bidang ekonomi
d) kepadatan
dan komposisi kekayaan
e) perbedaan
distribusi kekayaan
f) perbedaan
kekayaan dan pendapatan
Individu atau manusia dalam masyarakat dapat berbuat tindak kejahatan atas
dorongan media massa dan dipelajari dari kelompok kecil yang bersifat intim.
Adapun bentuk tindak kejahatan dibedakan atas :
Adapun bentuk tindak kejahatan dibedakan atas :
a. Blue
colour crime
Blue colour crime
atau kejahatan kerah biru merupakan tindak kejahatan yang dilakukan oleh
masyarakat umum yang secara ekonomi dan politik tergolong miskin. Mereka yang
berbuat jahat termasuk kelas menengah ke bawah. Tindak kriminal berkaitan
dengan pencurian, penjambretan, dans ebagainya. Perbuatan mereka didasari
alasan kemiskinan.
b. White
colour crime
White colour crime
atau kejahatan kerah putih merupakan tindak kejahatan yang dilakukan masyarakat
lapisan atas (pejabat atau pengusaha
Tindak kejahatan sangat ditentang masyarakat, karena tindakan itu melanggar norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat, terutama norma hukum. Padahal nilai dan norma merupakan bagian penting bagi kesinambungan masyarakat. Oleh karena itu, timbul upaya masyarakat untuk menentang dan mengatasi tindak kejahatan.
Tindak kejahatan sangat ditentang masyarakat, karena tindakan itu melanggar norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat, terutama norma hukum. Padahal nilai dan norma merupakan bagian penting bagi kesinambungan masyarakat. Oleh karena itu, timbul upaya masyarakat untuk menentang dan mengatasi tindak kejahatan.
No comments:
Post a Comment